Bagaimanapun ketika seseorang berniat untuk mengambil cicilan syariah, pada dasarnya orang itu berniat untuk berhutang. Dan seorang muslim yang baik jangan pernah menggampangkan perkara hutang.
DP minimum dan persyaratan lainnya adalah sebuah ikhtiar untuk menyaring dan menganalisa apakah seseorang memang sudah atau belum layak berhutang.
Lalu, bagaimana tips, trik, dan solusi bijak bagi orang-orang yang secara kualitatif belum memenuhi syarat untuk berhutang?
Mudah, mulailah berlatih untuk menabung!
Misalkan, apabila Anda sudah bisa menabung secara konsisten Rp 500 ribu setiap bulan. Maka insya Allah dalam satu tahun tabungan Anda sudah terkumpul Rp 6 juta.
Nah, apabila Anda ingin membeli motor, maka Anda sudah punya pilihan.
Pertama, melanjutkan menabung sampai uangnya cukup untuk beli motor secara tunai, ini pilihan paling baik.
Kedua, menggunakan uang Rp 6 juta itu untuk DP dan sisanya dicicil dengan akad cicilan syariah.
Apabila memutuskan untuk membeli dengan akad cicilan syariah, pilihlah tenor cicilan yang angsuran perbulan tidak lebih dari Rp 500 ribu.
Karena Anda sudah terlatih dan terbukti mampu konsisten untuk menyisihkan uang sebesar Rp 500 ribu setiap bulan.
Seperti itulah seharusnya mindset seorang muslim ketika ingin berhutang atau nyicil barang yang sifatnya konsumtif.
Hilangkan mindset “yang penting DP ringan dan cicilan gimana nanti”.
Wallahualam.