Pedagang yang bertauhid percaya bahwa rezeki tak akan salah alamat.
Semua telah ditentukan Allah Ta’ala dan seorang mukmin harus berprasangka baik.
Ia juga percaya bahwa ketika ia dizalimi oleh sesama pedagang, bahwa yang menentukan rezeki hanya Allah Ta’ala semata.
Dari hadits Jabir radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَسْتَبْطِئُوْاالرِّزْقَ, فَإِنَّهُ لَنْ يَمُوْتَ العَبْدُ حَتَّى يَبْلُغَ آخِرَ رِزْقٍ هُوَ لَهُ, فَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ, أَخْذِ الحَلاَلِ وَ تَرْكِ الحَرَامِ
“Janganlah menganggap rezeki kalian lambat turun, sesungguhnya tidak ada seorang pun meninggalkan dunia ini, melainkan setelah sempurna rezekinya. Carilah rezeki dengan cara yang baik (dengan) mengambil yang halal dan meninggalkan perkara yang haram.”
[HR. Ibnu Hibban 3239, 3241, Al Hakim II/4, Al Baihaqi III/156-157]
sumber : muslimah.or.id