Nyicil Renovasi Rumah Tanpa Riba

Bagaimana mendapatkan akad cicilan tanpa riba untuk kebutuhan renovasi rumah?

Ilustrasi: 

  1. Pak Fulan berencana untuk merenovasi rumahnya menjadi dua lantai. 
  2. Pak Fulan menghubungi kontraktor dan menyampaikan niatnya.
  3. Kontraktor memberikan desain rumah dan perhitungan RAB. 
  4. Total biaya pengerjaan renovasi rumah sebesar Rp 100 Juta.

Proses Pengajuan Cicilan Konvensional:

  1. Pak Fulan mengajukan pinjaman kepada Bank untuk keperluan renovasi rumah tersebut.
  2. Bank memberikan pinjaman senilai Rp 100 juta kepada Pak Fulan.
  3. Pak Fulan harus mengangsur pinjaman tersebut sebesar Rp 5 juta/bulan selama 24 bulan.
  4. Pinjaman Pak Fulan kepada Bank adalah Rp 100 juta, sedangkan total cicilan kepada Bank adalah Rp 120 juta
  5. Selisih nilai hutang dan total cicilan tersebut dinamakan bunga atau riba.

Proses Pengajuan Cicilan Syariah: 

  1. Pak Fulan memesan pekerjaan renovasi melalui Lembaga Keuangan Syariah (LKS) sesuai desain dan RAB dari kontraktor. 
  2. LKS membeli jasa pengerjaan renovasi dari kontraktor seharga Rp 100 Juta. 
  3. LKS kemudian menjual jasa pengerjaan renovasi kepada Pak Fulan seharga Rp 120 Juta, Dengan pembayaran dicicil Rp 5 Juta/bulan selama 24 bulan. 
  4. Hutang Pak Fulan kepada LKS adalah Rp 120 Juta. Total jumlah cicilan Pak Fulan kepada LKS adalah Rp 120 juta.

Kesimpulan:

  1. Cicilan syariah adalah solusi untuk mendapatkan akad cicilan yang halal
  2. Cicilan syariah bukan solusi untuk mendapatkan harga yang lebih murah dan proses yang lebih mudah. 
  3. Pada cicilan konvensional ada pertambahan nilai hutang yang disebut bunga atau riba.
  4. Pada cicilan syariah ada pertambahan nilai harga jual yang dinamakan margin atau laba.

… Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba … ” (QS. Al-Baqarah: 275)