Nyicil Kebutuhan Modal Usaha Tanpa Riba

Bagaimana mendapatkan akad cicilan tanpa riba untuk kebutuhan modal usaha?

Ilustrasi, Pak Fulan berencana untuk memulai usaha konveksi dan memerlukan modal untuk membeli peralatan usaha seperti: 

  1. Sejumlah mesin jahit. 
  2. Sejumlah mesin obras. 
  3. Sejumlah rol kain.
  4. Sejumlah rol benang. 

Total harga barang di vendor adalah Rp 50 juta.

 

Proses Pengajuan Cicilan Konvensional:

  1. Pak Fulan mengajukan pinjaman kepada Bank untuk keperluan modal usaha tersebut.
  2. Bank memberikan pinjaman senilai Rp 50 juta kepada Pak Fulan.
  3. Pak Fulan harus mengangsur pinjaman tersebut sebesar Rp 5 juta/bulan selama 12 bulan.
  4. Pinjaman Pak Fulan kepada Bank adalah Rp 50 juta, sedangkan total cicilan kepada Bank adalah Rp 60 juta
  5. Selisih nilai hutang dan total cicilan tersebut dinamakan bunga atau riba.

 

Proses Pengajuan Cicilan Syariah: 

  1. Pak Fulan memesan peralatan konveksi melalui Lembaga Keuangan Syariah (LKS). 
  2. LKS membeli peralatan konveksi dari vendor seharga Rp 50 Juta. 
  3. LKS kemudian menjual peralatan konveksi kepada Pak Fulan seharga Rp 60 Juta, Dengan pembayaran dicicil Rp 5 Juta/bulan selama 12 bulan. 
  4. Hutang Pak Fulan kepada LKS adalah Rp 60 Juta. Total jumlah cicilan Pak Fulan kepada LKS adalah Rp 60 juta.

 

Kesimpulan:

  1. Cicilan syariah adalah solusi untuk mendapatkan akad cicilan yang halal
  2. Cicilan syariah bukan solusi untuk mendapatkan harga yang lebih murah dan proses yang lebih mudah. 
  3. Pada cicilan konvensional ada pertambahan nilai hutang yang disebut bunga atau riba.
  4. Pada cicilan syariah ada pertambahan nilai harga jual yang dinamakan margin atau laba.

 

… Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba … ” (QS. Al-Baqarah: 275)