KPR Syariah dan Konvensional Ternyata Sama Saja?

Bagaimana transaksi cicilan syariah dan apa bedanya dengan cicilan konvensional?

Agar lebih mudah menjelaskannya, kami akan memberikan ilustrasi sebagai berikut:

  • Fulan berniat membeli rumah A dengan cara dicicil selama 60 bulan.
  • Harga rumah A adalah Rp 500 juta.

Proses Pengajuan Cicilan Konvensional:

  • Fulan mengajukan pinjaman kepada Bank untuk membeli rumah A tersebut.
  • Bank memberikan pinjaman senilai Rp 500 juta kepada Fulan.
  • Fulan mengangsur pinjaman tersebut sebesar Rp 10 juta/bulan selama 60 bulan.
  • Pinjaman Fulan kepada Bank adalah Rp 500 juta, sedangkan total cicilan kepada Bank adalah Rp 600 juta
  • Selisih nilai hutang dan total cicilan tersebut dinamakan bunga atau riba.

Proses Pengajuan Cicilan Syariah:

  • Fulan memesan rumah A melalui Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
  • LKS membeli rumah A dari developer seharga Rp 500 Juta.
  • LKS kemudian menjual rumah A kepada Fulan seharga Rp 600 Juta, Dengan pembayaran dicicil Rp 10 Juta/bulan selama 60 bulan.
  • Hutang Fulan kepada LKS adalah Rp 600 Juta. Total jumlah cicilan Fulan kepada LKS adalah Rp 600 juta.

Kesimpulan:

  • Pada cicilan konvensional ada pertambahan nilai hutang yang disebut bunga atau riba.
  • Pada cicilan syariah ada pertambahan nilai harga jual yang dinamakan margin atau laba.
  • Cicilan syariah adalah solusi untuk mendapatkan akad cicilan yang halal
  • Cicilan syariah bukan solusi untuk mendapatkan harga yang lebih murah dan proses yang lebih mudah.

… Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba … ” (QS. Al-Baqarah: 275)