Jika anda tidak tau masalah agama, katakan saja saya tidak tau
Allah Ta’ala berfirman,
“Katakanlah: “Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu, dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”.” (QS AI A’raf: 33).
Ibnul Qayyim mengatakan, “Allah subhanahu wa ta’ala telah mengharamkan berbicara tentang-Nya tanpa dasar ilmu, baik dalam fatwa, maupun memberi keputusan. Allah menjadikan perbuatan ini sebagai keharaman paling besar bahkan Dia menjadikannya sebagai tingkatan dosa paling tinggi.”
Mengapa bisa dikatakan demikian?
Ya, karena berbicara tentang Allah dan agama-Nya tanpa dasar ilmu akan membawa pada dosa-dosa yang lainnya. Berbicara tentang Allah tanpa ilmu termasuk perkara terbesar yang diharamkan oleh Allah, bahkan hal itu disebutkan lebih tinggi daripada kedudukan perbuatan syirik, karena di dalam ayat tersebut Allah mengurutkan perkara-perkara yang diharamkan mulai yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
Makanya sering kita temui Syekh Facebook, Mufti Instagram, atau Muallimin Clubhouse yang kadang sesuka hatinya untuk menjawab atau memberikan komentar perihal agama yang kadang bertentangan dengan dalil dan penjelasan ulama. Padahal berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan kesesatan dan menyesatkan orang lain, perbuatan tersebut juga merupakan sikap mengikuti hawa nafsu, sikap mendahului Allah dan Rasul-Nya, serta tindakan yang tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan.
♻️ Tebarlah kebaikan, semoga bermanfaat
Sumber: rumaysho.com