Jangan salah prioritas, jangan kita terlalu asik dengan dunia yang fana dan segera habis. Kita tinggal di sini beberapa tahun saja untuk kemudian setelah itu kita berpindah ke alam yang lebih abadi. Sementara kebahagiaan kita di sana tergantung pada apa yang sudah kita amalkan saat di dunia.
Maka jangan sampai kita terlena dengan kehidupan dunia yang pendek dengan terus mengejar kenikmatannya. Dimana mengejar kenikmatan dunia itu pasti akan membuat kita jatuh dalam perkara-perkara yang haram.
Ingat bahwasanya dunia ini pendek dan kita hanya sementara di sini. Keberadaan kita di dunia adalah untuk menyiapkan bekal akhirat. Karena kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan di akhirat. Maka di sini kita harus banyak beramal, harus banyak menambah bekal.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Maka berkahilah dirimu, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah[2]: 197)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sebuah hadits At-Tirmidzi dengan sanad yang shahih mengatakan:
“Sesungguhnya perumpamaan saya dengan perumpamaan dunia itu seperti orang yang berteduh dibawah pohon, kemudian dia istirahat siang di sana untuk kemudian pergi dan meninggalkan pohon itu.” (HR. Tirmidzi)
Ketika kita berteduh di sebuah pohon hanya sekedar untuk melepas lelah, minum sebentar, berlindung dari panas matahari di siang itu. Tapi itu bukan rumah dan tujuan kita. Kita tidak terlalu nyaman di situ dan segera meninggalkan tempat itu untuk pergi ke tempat yang lain. Begitulah kita di dunia yang hanya untuk sementara. Adapun tujuan kita adalah akhirat
sumber: rodja.id